DREAM
DIAMBIL DARI KOMIK ‘’HER AND MY HOME’’
Di mimpiku, orang-orang memanggilku dengan nama Peko-chan… Dengan rambut panjang berwarna hitam, sifat yang pendiam, berbeda denganku.
Boys: “Peko-chan, kamu mau pulang ke rumah? Mau jalan-jalan sebentar di taman?”
Peko-chan: “Gak… Gak usah… Aku harus buru-buru pulang…”
Setiap kali Peko-chan berbicara ke laki-laki, dia selalu gugup. Aku tidak tahu masih ada orang seperti ini… Itu membuatku kaget.
Peko-chan: (“ Waa~ memalukan sekali…”)
Asai-kun: “ Mukamu memerah…”
Peko-chan: “Asai-kun…”
Tetapi Peko-chan tidak gugup di dekat Asai-kun…
Asai-kun: “Abaikan mereka jika mereka mengganggumu… Mereka hanya menjahilimu…”
Sepengetahuanku, dia hanya orang yang dingin. Tetapi, Peko-chan yang pemalu ini, mempunyai seseorang yang ia sukai…
Waktu yang paling ia tunggu, adalah kapan ia pulang sekolah, untuk melihat laki-laki yang ia sukai. Melewatinya dengan sepeda…
Peko-chan: (“Ah… Dia akan jatuh…”)
Laki-laki itu menepikan sepedanya gar tidak jatuh. Kemudian, laki-laki itu pergi melewati jalanan yang kosong itu…
Pada malam hari di rumah Peko-chan…
Peko-chan: (Berbicara pada anjingnya) “Takara~ Aku tak tahu dia sekolah dimana… Tidak tahu berapa umurnya… Namanya pun aku tidak tahu… Warna rambutnya sama denganmu, sedikit kecoklatan… (sambil mengusap kepala anjingnya)
Peko-chan: “Ya! Aku tinggal memanggilnya Takara-kun saja! Bukankah itu ide yang bagus? Aku ingin tahu umurnya dan tempat tinggalnya…” (Ia menatap ke langit)
Peko-chan: “Takara-kun… Kapanpun aku memikirkannya, aku jadi ingin menangis…”
Peko-chan, ini cinta! Peko-chan sangat malu, jika kau itu aku, pasti aku sudah menyatakan cinta ke orang yang aku suka!
Ibu: “Sebentar lagi aka nada festival…” (Katanya sambil tersenyum)
Peko-chan: “ Ibu… Tahun ini salju akan berkurang… Aku ingin tahu apa saat festival akan ada salju…”
Ibu: “Tenang saja… Pasti akan bersalju…”
Peko-chan: “Aku berharap tanggal 23 Februari akan bersalju… Setiap tahun, pada tanggal itu, jika bersalju, itulah hari yang paling romantis…”
Ibu: “Dengan siapa kamu akan pergi? Asai-kun?”
Peko-chan: “Hah~ Kalau kita pergi bersama, orang-orang akan mengira kami pacaran!”
Festival itu mirip seperti upacara peringatan… Aku sangat suka itu, tapi upacara ini memiliki nama yang agak aneh…
Keesokkan harinya setelah pulang sekolah…
“BRAAAK!”
Takara-kun yang sering mengendarai sepeda itu terjatuh. Takara-kun menaruh sepedanya di tempat yang kosong. Peko-chan hanya terdiam disana. Untunglah Takara-kun tidak terluka. Dengan hati yang berdegup kencang, Peko-chan mengambil tasnya, dan memberikan tas itu ke Takara-kun.
Takara-kun: “Makasih…” (Katanya sambil memakai topi)
Peko-chan! Ini saat yang tepat! Namanya! Cepat! Bukankah kamu punya banyak yang ingin kamu tanyakan?! Takara-kun hanya menunduk dan segera pergi dengan sepedanya. Bodoh! Di dalam hatimu, bukankah kamu punya banyak hal untuk dikatakan kepadanya?!
Esoknya di ruang kelas…
Mie-chan: “Sama siapa kalian pergi ke festival tahun ini?”
Yui-chan: “Itu rahasia sampai hari festival itu…”
Rina-chan: “Kalo Peko-chan sama siapa?”
Peko-chan: “Aku sama ibuku… “
Mie-chan: “Bohong!”
Peko-chan: “Aku gak bohong…”
Rina-chan: “Kamu pacaran sama Asai-kun?”
Peko-chan: (Menjawab dengan muka memerah) “Nggak lah…”
Yui-chan: “Hah? Peko-chan pacaran sama Asai-kun?”
Peko-chan: “Nggak!”
Rina-chan: “Eh… Kalian pasti pacaran…”
Peko-chan: “Itu gak bener…” (memalukan…)
Mie-chan: “Gak usah disembunyiin… Bukankah kamu sering pulang sekolah dengannya?”
Asai-kun: “Kamu gak ngebantah omongan itu… Aku pulang sekolah dengan orang ini… (sambil menunjuk seorang teman sekelasnya/Maki-san)
Yui-chan: “Hm? Beneran?”
Maki-san: “Iyakah?”
Yui-chan: “Sayang sekali… Kukira kalian pacaran…”
Peko-chan: “Tapi aku, tidak punya orang yang kusukai sekarang…”
Aku tahu perasaan Peko-chan…
Peko-chan: (Sepulang sekolah) “Hosh…Hosh…Hosh… Aku harus cepat-cepat…
Kembali ke topik, kenapa di mimpiku aku jadi Peko-chan?
Peko-chan: “Aku ingin melihatnya… Apa aku bisa liat Takara-kun?
Seseorang melewatiku dengan sepeda dan seragam yang sama dengan Takara-kun. Aku memutarkan kepalaku, Itu dia!
Takara-kun: “Terima kasih untuk menolongku kemarin…” (Menghentikan sepeda dan memutarkan kepalanya.)
Peko-chan: “Sama-sama… Apa kamu terluka? (Dengan suara yang sedikit bergetar)
Takara-kun: “Aku baik-baik aja…” (Sambil tersenyum) “Biasanya aku melihatmu di jam-jam ini.. Kamu habis pulang sekolah? Bisakan aku bertemu kamu lain kali?”
Peko-chan: (Hanya bisa mengangguk) (“Hah? Aku bilang iya!”) “MAAF!!!” (Peko-
chan berlari meninggalkan Takara-kun)
Takara-kun: “Hah?”
Peko-chan: (“Aku ngobrol dengannya! Aku tidak percaya! Dia juga berbicara tentangku!”)
Esoknya di kelas…
Yui-chan: “Sekarang kamu kelihatan lebih ceria… Ah… mungkin karena Asai-ku- Aw!” (Dipukulnya oleh Asai-kun)
Asai-kun: “Jangan bicara seperti itu… Dia tidak suka…Kami hanya teman…”
Kupikir Asai-kun orang yang dingin, kenapa Peko-chan menjadi temannya, aku piker aku mengerti, Mungkin Asai-kun menyukai Peko-chan, tapi ia tak menyadarinya.
Sepulang sekolah…
Peko-chan: “Festival sebentar lagi…”
Takara-kun: “Iya…”
Peko-chan: “Udaranya masih hangat… Mungkin saja tidak bersalju…”
Takara-kun: “Pasti bersalju… Peko-chan mau ke festival ini sama siapa?”
Peko-chan: “Aku.. Aku mau sama.. Takara-kun…”
Takara-kun: “Setelah aku lulus, aku akan pindah dan kerja di Osaka, jadi kita tidak bisa bertemu lagi…”
Peko-chan: (“Jika harus seperti ini… Aku harus nyatakan cintaku… Aku harus tanyakan namanya! Aku tak mau kau pergi…”) “Hat-hati di perjalanan… Dah… Baik-baik disana…”
Peko-chan, dia… katakan banyak kebohongan… Karena, ini… Aku tahu! Peko-chan sangat menyukai Takara-kun…
Pada hari festival…
Ibu: “Peko-chan… Peko-chan… Kamu gak mau ke festival?”
Peko-chan: “Aku gak mau…”
Ibu: “Eh? Tapi… Asai-kun menjemputmu…”
Asai-kun: “Aku agak cemas soalnya kamu terlihat murung… Kalo kamu berubah pikiran, aku ada disana…”
Peko-chan: “Iya..”
Kupikir Peko-chan mengerti perasaan Asai-kun, matanya berkaca-kaca, ia
berusaha menahan airmatanya… Salju pada tanggal 23 Februari, aku piker aku akan
membiarkan airmata itu keluar…
No comments:
Post a Comment